Satu lagi alternatif tempat wisata bersejarah di Malang, Museum Brawijaya. Museum yang diresmikan tanggal 4 Mei 1968 ini terletak di Jalan Ijen no. 25 Malang.

Luas areal Museum Brawijaya mencapai 6.825 meter persegi. Ada dua area utama di museum ini, yakni area pamer dan area perkantoran.

Sebagaimana layaknya museum, benda-benda bersejarah di museum Brawijaya bertujuan untuk mengingatkan para pengunjung pada kejadian di masa lampau. Museum ini mempunyai semboyan “Citra Uthapana Cakra” yang berarti “Sinar yang Membangkitkan Kekuatan.” Dengan simbol tersebut, diharapkan Museum Brawijaya dapat membangkitkan semangat para pengunjung.

Peninggalan-peninggalan sejarah di museum ini masih terawat baik. DI depan museum, pengunjung bisa melihat sebuah tank yang digunakan saat pertempuran 10 November 1945.

Selain tank tersebut, ada meriam canon bernama “Si Buang”. Meriam canon tersebut mempunyai diameter 3,5 inch dan merupakan senjata hasil rampasan dari tentara Jepang. Ada pula sebuah tank AMP-Track milik pejuan TRIP.

Koleksi unggulan Museum Brawijaya, Gerbong Maut, dahulu mengangkut 100 tawanan pejuang Indonesia dari Bondowoso ke Surabaya tanggal 23 November 1947. Dari 100 orang, hanya 12 pejuang yang tiba dalam keadaan sehat karena kondisi gerbong tertutup rapat. Sebanyak 46 orang meninggal, 11 sakit parah, dan 31 orang sakit selama perjalanan tersebut. Gerbong ini dipajang di halaman belakang Museum Brawijaya.

Foto-foto pemberontakan dan Kota Malang tempo dulu turut dipajang di areal museum. Tempat ini juga merupakan tempat menyimpang barang-barang Panglima Besar Sudirman serta komputer jaman dulu yang masih berukuran besar.

IxoTrans menawarkan layanan rental mobil untuk bepergian ke Kota Malang dan sekitarnya. Segera hubungi kami melalui kontak yang tersedia untuk memesan paket wisata Malang terbaru.